Friday, 20 March 2020

Momentum Merubah Cara Bekerja dan Meningkatkan Kesadaran Tanggungjawab Profesional





Dr. Misbah Fikrianto
*Analis Kebijakan / Koordinator Kemahasiswaan


        Setiap kejadian dalam kehidupan merupakan takdir Tuhan yang maha kuasa. Kita sebagai makhluk sosial harus selalu bersyukur dan meningkatkan kualitasnya. Kondisi yang melanda semua Negara di dunia, termasuk Negara Indonesia yaitu wabah pandemi virus COVID-19 menjadikan kita semua harus selalu menginstrospeksi diri dan berikhtiar untuk menjaga diri dengan baik. Tidak ada yang menjamin kesehatan pribadi masing-masing melainkan diri sendirinya.
            Berkaitan dengan kondisi tersebut, Presiden Jokowi sudah memberikan pernyataan untuk memulai Belajar, Bekerja, dan Beribadah dari rumah. Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mas Menteri dengan tegas menginstruksikan untuk dapat Bekerja dari Rumah, Belajar Dari Rumah, dan Beribadah dari Rumah. Kebijakan tersebut merupakan momentum yang pas untuk merubah cara bekerja yang tadinya harus bertemu tatap muka, melakukan pertemuan langsung, dan kegiatan luar, berubah menjadi bekerja melalui aplikasi, bekerja online, dan melakukan kegiatan secara daring. Perubahan ini merupakan peluang strategis untuk memberikan pemahaman, peningkatan kompetensi, efektivitas, serta efisiensi bekerja, Peran Pimpinan Satker, Koordinator, Subkoordinator, dan individu masing-masing dituntut. Kesadaran akan tanggungjawab professional juga digugah, karena sistem monitoring dan pengawasan akan sangat bergantung pada kejujuran dan produktivitas personal akan pekerjaannya.
            Di Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan telah dibagi tugas dan pekerjaan sesuai dengan Substansi masing-masing. Pada Substansi kemahasiswaan, kita melakukan pembagiaan tugas sesuai dengan subkoordiator, yaitu subkoordinator penalaran, kreativitas, minat, bakat, subkoordinator organisasi kemahasiswaan, subkoordinator kesejahteraan/kewirausahaan kemahasiswaan, dan subkoordinator akademik kemahasiswaan. Setiap hari kami melakukan koordinasi dan pembahasan online, serta mengisi googleform kehadiran, kepulangan, dan laporan pelaksanaan. Kita berharap semua pegawai dapat bekerja dari rumah, membiasakan menggunakan aplikasi, melakukan pekerjaan yang dapat dilakukan, berkoordinasi dengan subkoordinator dan coordinator setiap saat dibutuhkan, serta membiasakan bekerja tanpa pengawasan langsung. Bagaimana kita tetap melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang pekerjaan dan jabatan fungsional yang ada.
            Perubahan ini sangat positif untuk memberikan dorongan berubah dari zona nyaman ke zona baru, tentunya membutuhkan penyesuaian dan waktu. Semoga secara bertahap dan perlahan pembiasaan ini memberikan perubahan perilaku yang baik. Pemanfataan teknologi sudah menjadi kebutuhan, apalagi dikaitkan dengan revolusi industri 4.0 dengan literasi data, teknologi, dan manusia, serta saat ini kita sudah mempersiapkan dengan revolusi industry tahap 5.0 (Smart Society). Bagaimana kemampuan individu untuk menjalankan pekerjaan professional dan memisahkan dengan tanggungjawab keluarga di rumah. Semua proses tersebut dapat berjalan sesuai dengan porsi dan professional yang ada. Semua individu dalam kondisi begini memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu, bagaimana kita dapat terus bekerja sesuai dengan amanah yang ada. Bekerja itu adalah Ibadah, jadi menjalankan pekerjaan adalah menjalankan ibadah untuk Allah SWT.
           Proses pendidikan di Perguruan Tinggi mayoritas dilakukan melakukan online/daring, hal ini menjadi momentum yang baik, untuk menerapkan online learning secara massive. Setiap kejadian pasti ada hikmah baiknya, Alhamdulillah kondisi ini menjadi kondisi emergency untuk melakukan perubahan cara belajar dan proses pembelajaran.
        Apakah hasil pekerjaan bisa terukur? Tentunya sangat bisa diukur, sepanjang ada target, ada hasil, dan terdapat pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan tusi masing-masing. Apakah kondisi Bekerja dari Rumah sama Produktifnya dengan Bekerja di Kantor? Sangat bergantung pada pekerjaan dan inividunya tersebut. Berdasarkan hal tersebut, kita masing-masing individu harus terus produktif, berkoordinasi, dan membuka diri untuk melakukan hal-hal baru. Pada kondisi ini, dibutuhkan kreaitivtas dan inovasi baik dalam perencanaan, proses, dan memberikan nilai tambah pada hasil pekerjaan.
            Kami selalu mendoakan supaya kita semua dalam keadaan sehat wal afiat dan dilindungi Allah SWT, sehingga mampu menjalankan pekerjaan dengan baik dan menjaga keluarga dengan baik.   

No comments:

Post a Comment