Dhaniek Wardhanie Ratnaningrum, SS
Sub Koordinator Organisasi Mahasiswa
Dit. Belmawa Ditjen Dikti Kemdikbud
Memasuki tahun
2020, banyak rencana yang sudah dirancang. Beberapa rencana sudah terlaksana
namun banyak rencana yang sepertinya mengalami beberapa penyesuaian atau
bahkan tidak bisa terlaksana sebagaimana
mestinya. Perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat. Semua ini hanya
terjadi karena adanya pandemic virus covid 19 atau yang lebih dikenal dengan
nama virus corona. Dimana diawal tahun biasanya kita sudah disibukan dengan
berbagai macam kegiatan kantor yang cukup menyita waktu, namun khusus di tahun
2020 ini kita dihadapkan pada kenyataan bahwa semua kegiatan yang biasanya kita
lakukan di kantor harus bs dikerjakan dari rumah, sesuai dengan ketentuan
pemerintah untuk bisa Bekerja dari Rumah atau Work From Home (WFH).
Kegiatan bekerja
dari rumah ini sudah dilakukan selama 1 bulan dan diperpanjang lagi sampai
dengan tanggal 13 Mei 2020 sesuai dengan SE MenPANRB nomer 50 tahun 2020.
Kegiatan bekerja dari rumah bisa terlaksana dengan mengandalkan sosial media
yang ada seperti Whatssap Group, Zoom, Facebook, Instagram dan lain-lain. Walau
masih banyak kendala dalam melaksanakan kegiatan bekerja dari rumah namun kami
tetap bekerja dari rumah dengan semangat seperti saat bekerja di kantor.
Dimasa pandemic
virus covid 19 ini, ada kebijakan dari pemerintah untuk memakai masker kain
sebagai pelindung diri saat berkegiatan di luar rumah, karena masker medis yang
biasa digunakan hanya diperuntukan bagi tenaga medis dan orang2 yang terpapar
penyakit saja. Maka disela-sela menjalankan kegaitan bekerja dari rumah maka
dimulailah kegiatan lain yaitu berburu masker terutama masker kain, banyak
vendor-vendor yang menawarkan berbagai bentuk masker kain sehingga malah
membuat bingung, karena banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Seperti
misalnya seberapa efektifkah masker kain disbanding masker medis, bahan apa yang terbaik untuk masker kain,
atau bentuk yang baik untuk masker kain spt apa dan lain-lain, maka selain
berburu masker kain tidak ada salahnya untuk berburu juga informasi-informasi
yang terkait dengan masker kain.
Menurut WHO,
bahwa guna memutus mata rantai penyebaran virus covid 19 maka semua orang yang
harus berada di luar rumah harus menggunakan masker kain, setelah sebelumnya
Badan Dunia bidang Kesehatan tersebut menyatakan bahwa hanya orang yang sakit
dan tenaga medis saja yang boleh menggunakan masker medis. Hal tersebut diambil
setelah adanya penelitian ilmiah yang
menyatakan adanya dampak positif dari pemakaian masker dalam mencegah
penyebaran virus covid 19.
Dalam Panduan
sementara WHO, ada hal-hal yang harus diperhatikan terkait Masker, yaitu :
- Jumlah lapisan
kain/tisu;
- Kemudahan bernapas yang
diberikan bagi pengguna dari bahan masker;
- Sifat kedap
air/hidrofolik;
- Bentuk masker;
- Kesesuaian masker.
Selain itu WHO juga menyarakan
penggunaan tepat masker sebagai berikut :
- Tempatkan masker dengan
hati-hati, pastikan masker menutup mulut dan hidung, dan kaitkan dengan kuat
untuk meminimalisasi jarak antar wajah dan masker;
- Hindari menyentuh
masker saat digunakan ;
- Lepas masker dengan
teknik yang benar, jangan menyentuh bagian depan masker, melainkan lepaskan
masker dari belakang;
- Setelah melepas atau
setiap kali tidak sengaja menyentuh masker yang terpakai, bersihkan tangan
dengan cairan antiseptic berbahan dasar alcohol atau sabun dan air mengalir
jika tangan terlihat kotor;
- Segera ganti masker
saat masker menjadi lelbab dengan masker baru yang bersih dan kering;
-Jangan gunakan kembali
masker sekali pakai;
- Buang masker sekali
pakai setelah digunakan dan segera buang setelah dilepas
Untuk masker kain sebaiknya digunakan
tidak lebih dari 4 jam atau apabila sudah lembab maka masker harus segera
diganti. Masker kain yang sudah tidak digunakan sebaiknya dimasukan ke dalam plastic
untuk dapat dicuci dengan air sabun dan dapat dipakai kembali. Masker kain
dapat menahan droplet pemakai dan bisa menahan droplet orang lain.
Para ahli peneliti dari Cambridge
University telah melansir hasil penelitiannya tentang efektivitas berbagai
macam kain yang dapat digunakan sebagai masker kain dan perbandingannya untuk
menangkal kuman berukuran 0,02 mikron atau 5x lebih kecil daripada ukuran virus
corona sebesar 0,1 mikron, dan hasilnya sebagai berikut :
- Masker Bedah : 89%
- Lap Dapur : 73%
- Kain Katun Campuran : 70%
- Sarung Bantal : 57%
- Kain Katun : 51%
Sementara itu 2 lapis kain diuji dengan
hasil:
- Masker Bedah : 97%
- Lap Dapur : 97%
- Kain Katun Campuran : 71%
- Sarung Bantal : 62%
- Kain Katun : 51%
Data Penelitian ahli dari Cambridge
University memaparkan bahwa masker kain 2 lapis tidak signifikan meningkatkan
efektivitas menangkal virus. Tapi masker kain dari bahan lap dapur
efektifitasnya mendekati masker bedah. (sumber: Kompas.com tanggal 6 april
2020)
Namun mengingat pamakaian masker juga
harus memperhatikan kenyamanan pengguna, dimana biasanya kain bahan lap dapur
bila dipakai tidak akan membuat nyaman pengguna karena sulit untuk bernapas,
maka bahan terbaik untuk pembuatan masker kain adalah kain katun kombinasi dan
sarung bantal’
Masker yang baik adalah yang digunakan
secara benar yaitu menutupi mulut, hidung dan dagu serta tidak longgar dan
tidak boleh menyentuh bagian depan masker, kain yang berbahan kain 3 lapis
(yang bisa diberi tisu untuk filter tambahan) lebih baik ketimbang masker kain
yang hanya 2 lapis.
Untuk bahan kain untuk pembuatan masker,
sesuai dengan rekomendasi adalah bahan katun, hindarilah memakai kain tenun,
kain rajutan, kain polyester, spandeks, kain yang susah kering atau kain yang
mudah lembab. Apabila sudah digunakan maka dilarang untuk menurunkan masker
sampai ke dagu walaupun sekedar hanya untuk makan atau berbicara, karena
apabila sudah melorot maka masker kain harus segera diganti dengan masker kain
yang baru dan bersih.
Berbekal dari informasi-informasi
tersebut diatas maka diperoleh beberapa kesimpulan bahwa :
1.
Masker kain tidak
signifikan meningkatkan efektivitas menangkal virus, namun masih lebih baik
daripada tidak memakai sama sekali;
2.
Bahan yang baik untuk
membuat masker kain adalah katun kombinasi dan bahan sarung bantal;
3.
Penggunaan masker kain
harus mematuhi tatalaksana penggunaan masker seperti yang sudah diinformasikan
oleh WHO;
4.
Tidak ada bentuk
terbaik dari masker kain, yang penting menutup dari hidung hingga bagian bawah
dagu dan terpasang pas serta tidak longgar.
Dari pemaparan diatas, maka saya pun
kembali melanjutkan kegiatan berburu masker, agar saya dan anak-anak saya
sedikit merasa aman apabila harus berkegiatan di luar rumah. Namun yang terbaik
adalah menghindari kegiatan-kegiatan diluar dalam masa pandemic covid 19 ini,
nah bagaimana dengan anda? Ikut berburu masker kain juga?
No comments:
Post a Comment